Jumat, 10 Mei 2013

MENGAMBIL PRESENSI BUKAN TUGAS YANG SULIT

Presensi merupakan hal penting yang dapat menunjang dan membantu akreditasi sebuah instansi pendidikan. Tidak hanya dalam dunia pendidikan, bahkan dalam dunia kerja pun, presensi digunakan untuk mengecek kehadiran dan ketidakhadiran karyawannya. Di bangku sekolah formal seperti SD, SMP, SMA, dan yang sederajat, presensi menjadi tugas setiap guru, sementara siswa hanya duduk manis, sambil menunggu namanya di panggil dan menjawab “hadir”.

Berbeda dengan SD, SMP, SMA, di bangku kuliah pengambilan presensi seharusnya dilakukan oleh dosen, sebagaimana yang telah dikemukakan oleh beberapa dosen saat diwawancarai mengenai siapa yang seharusnya bertugas mengambil presensi di Simeru (Sistem Manajemen Ruang). Sayangnya, kasus pengambilan presensi di Simeru justru akhir-akhir ini menjadi bahan perbincangan banyak pihak. Hal ini berawal dari kurangnya kepercayaan Simeru terhadap mahasiswa yang mengambil presensi.

Mengambil presensi di Simeru sering dilakukan oleh Yudianto, mahasiswa semester 4 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI). “Secara prosedur, yang berkewajiban mengambil presensi di Simeru adalah dosen”, petugas Simeru itu jutek, dan belum dapat melayani dengan baik, seharusnya kinerja Simeru itu baik dan welcome”, ujar laki-laki yang akrab di sapa Yudi ini.

Pengambilan presensi, sebenarnya merupakan hal sederhana, hanya saja banyak pihak yang justru mempersulit dan mempermasalahkannya, sehingga permasalahan ini kemudian dibesar-besarkan. Kurang adil rasanya jika hanya menyalahkan Simeru karena dosen dan mahasiswa juga turut andil di sini. Berdasarkan fungsinya, Simeru adalah pihak yang membantu Kaprodi terkait manajemen presensi dan ruang kuliah untuk mahasiswa dan dosen. Kaprodi telah memberikan himbauan bahwa pengambilan presensi adalah tugas dosen. Mengenai usulan kaprodi kepada Simeru dalam hal pelayanan yang baik menjadi catatan di Biro Akademik dan Admisi (BAA) dan akan segera dibenahi.

Pada dasarnya, tidak ada manusia yang tercipta dengan sempurna. Simeru seharusnya menunjukkan sikap yang menyenangkan dalam arti ramah, santun, dan murah senyum, supaya tidak terjadi kesalah pahaman baik dari pihak Simeru, dosen, dan juga mahasiswa. Selain itu, dosen dan mahasiswa juga sebaiknya bersikap ramah, dan santun agar ada timbal balik dengan kinerja yang telah dilakukan oleh Simeru. (Die/Yen)

By Blog KRESKIT with No comments

0 komentar:

Posting Komentar