Kamis, 13 Januari 2011

CERPEN mading edisi Desember 2010

MADING

BUNDA, AKU SAYANG BUNDA...
Waktu fajar telah tiba,suara adzan shubuh mulai berkumandang dimana-mana. Mata yang aku pejamkan perlahan-lahan terbuka. Kulihat kearah jam dinding di kamarku yang telah menunjukan pukul 04.30 WIB, dengan cepat aku bangun dari tempat tidurku dan bergegas untuk mengambil air wudhu. Aku menoleh ke arah ruang tamu, ternyata bunda sudah pulang bekerja. Aku langsung mengambilkan selimut dan kuselimuti bunda. Sengaja aku tidak membangunkannya, mungkin sekarang dia kelelahan sehabis bekerja, sampai ia tertidur di sofa.   Selesai aku berwudhu, aku pakai sarung dan juga baju koko berwarna putihku dan ku siap untuk melaksanakan shalat shubuh berjama'ah di masjid. Aku mulai beranjak keluar dari rumahku ,setapak demi setapak ku mulai berjalan menuju masjid yang dekat dengan rumahku .
Sesampai di masjid aku mulai shalat shubuh berjama'ah dengan khusyuk. Selesai shalat aku tidak pernah lupa berdo'a untuk kedua orangtuaku ,terutama aku berdo'a untuk ayahku yang sudah lama meninggalkan aku. Semoga ayah tenang di alam sana  dan segala dosa-dosanya di ampunkan oleh Allah SWT,dan aku juga tidak pernah lupa berdo'a untuk bundaku,semoga bunda diberikan kesabaran dan kemudahan dalam menghadapi pekerjaanya, karena semenjak ayahku meninggal bundalah yang bekerja menggantikan ayah. Setelah do'aku selesai aku mulai beranjak untuk pulang. Kubuka pintu rumahku dengan pelan-pelan dan hati-hati agar aku tidak membangunkan bunda yang sedang tertidur pulas di sofa . Aku berjalan menuju dapur untuk membuat segelas teh panas. Karna hari ini hari minggu aku bebas karna tidak ada kelas.   "Lagi apa Ram?" tanya neneku sampai mengagetkanku.   "Lagi buat teh manis nek,buat bunda!" jawabku kepada nenek.  "Bunda sudah pulang? sejak kapan?" tanya nenek kepadaku lagi.   "Sudah nek ,tadi shubuh pulangnya sekarang bunda sedang tertidur pulas di sofa!" jawabku lagi.   "Oh ya sudah nenek mau shalat shubuh dulu, nanti  baru bertemu bunda!".


Aku langsung meninggalkan nenek dan membawa segelas teh panas ke ruang tamu  sambil memikirkan apa yang nanti akan aku ceritakan dan tanyakan ke bunda,karna aku sudah sebulan ini tidak bertemu bunda, bunda ada tugas keluar kota dari kantornya. Kuhampiri bunda dan pelan-pelan aku bangunkan bunda.     "Bun, bunda, bangun bunda sudah pagi nih, Rama sudah buatkan segelas teh manis panas buat bunda!" Bunda hanya berkata "Hmmp, Ia taruh saja teh manisnya di atas meja!" Kutaruh segelas teh manis panas di atas meja ruang tamu sesuai apa yang dikatakan bunda, dan aku langsung keluar duduk di depan teras rumahku sambil memikirkan bunda. "Apa bunda tidak menyangiku dan tidak mau menggurus aku, karna bunda sibuk bekerja? itukah sebabnya aku diasuh nenek?" tanyaku yang tiba-tiba terlintas dalam pikiran dan hatiku. "Ei,ngelamun aja !, nanti kesambet loh!" tanya nenek mengagetkanku. "Ah nenek mengagetkanku saja! siapa lagi yang melamun?" jawabku kepada nenek. Nenek langsung menghampiriku dan beliau duduk di sebelahku. "Memangnya lagi ngelamunin apa sih kamu? cerita saja ke nenek!" nenek menanyakan apa yang sedang aku lamunkan. "Nenek, apakah bunda tidak pernah menyangi Rama?" tanyaku terpatah-patah. "Siapa bilang?" jawab nenek singkat. "Tidak ada yang bilang , Rama merasa bunda tidak pernah menyayangi Rama lagi, bunda juga tidak mau mengurus Rama. Bunda selalu sibuk bekerja, itulah sebabnya Rama diasuh nenek sampai sekarang!" Nenek mengaguk-anguk mulai memahami persoalan aku, namun nenek belum menanggapi pertanyaanku. "Mandi dulu sana ,nanti kita bicarakan lagi hal ini!" bujuk nenek seakan-akan mengalihkan pembicaraan. Sesekali terdengar helaan nafas panjang nenek. "Benarkah bunda tidak menyangiku dan tidak mau mengasuh Rama nek?" desak aku penasaran. Nenek menatapku dengan lembut. Dengan penuh kasih sayang tanganya yang keriput membelaiku. "Apakah kamu merasa begitu Ram?"Aku terdiam sejenak. "Ya,begitulah yang Rama rasakan sekarang. Semenjak ayah meninggal bundalah yang bekerja menggantikanya dan bunda selalu mementingkan pekerjaanya dari pada mengasuh anaknya sendiri. Aku selalu iri bila melihat ibunya Arif temanku yang mempunyai ibu yang juga kerja di kantor seperti bunda ,tapi ia selalu memberikan kasih sayang dan mengurus anaknya sendiri, sementara Rama di asuh nenek!" 
"Bingung ya? umumnya seorang anak memang tinggal bersama orang tuanya. Namun karena alasan tertentu ada juga anak yang tinggal dengan orang lain". Jawab nenek "Dan alasan itu ,karena mereka tidak mau repot mengasuh anaknya kan?" potong aku sengit "Kreekk..." suara pintu terbuka dan sesosok wanita terlihat berjalan menuju ke arahku sambil menagis. "Bukanya bunda tidak mau mengurus kamu ,semua itu karena ada alasan .Bunda sayang kamu Rama". Ternyata itu bunda yang mendengar pembicaraanku dengan nenek . "Alasan apa bunda?kenapa bunda tidak memberikan sedikit waktu buat Rama? bunda hanya memikirkan kerja dan kerja!" jawabku mendesak sampaiku meneteskan air mata. "Bunda bekerja banting tulang juga buat kamu Rama,tidak ada maksud yang lain bunda bekerja.Itu semua hanya buat kamu!", "Buat aku? terus adakah bunda di saat aku sedang sedih?adakah bunda di saat aku sedang susah?adakah bunda di saat aku sangat membutuhkan bunda?Bunda selalu gak pernah ada sekalipun buat aku! yang aku butuhkan hanya kasih sayang bunda!".Air mataku terus mengalir.Bunda langsung menghampiriku dan mengusap air mataku. "Maafkan bunda yang selama ini tidak memberikan kasih sayang dan perhatian buat kamu. Bunda akan usahakan membagi waktu kerja bunda hanya buat kamu" 
Tiba-tiba ada aliran haru di dadaku saat mendengar perkataan bunda.Keraguan kasih sayang bunda perlahan hilang sudah.Aku langsung bangkit dari tempat duduku dan aku langsung memeluk bunda "Ia bunda Rama maafkan!, maafkan Rama juga yang berfikir kalau bunda tidak menyayangi Rama selama ini!" Jawabku sambil meminta maaf kepada bunda. Tangis dan harupun bergema di pagi itu sampai-sampai nenek juga ikut menangis haru. Bila nanti sewaktu-waktu hatiku ragu akan kasih sayang bunda,aku akan selalu berdo'a untuknya agar hatiku merasa tenang. Namun aku yakin ,bunda amat menyayangiku. Keyakinan ini akan aku jaga baik-baik. Kini aku tidak akan berfikiran negatif terhadap bunda. Karena bunda akan selalu menyayangiku. Dan satu lagi hal yang terpenting. Surga itu ada di telapak kaki bunda.

 

By Blog KRESKIT with No comments

0 komentar:

Posting Komentar