RIVIEW BUKU
Penerbit : CV Pustaka Setia
Tahun terbit : 2008
Jumlah Hal : 336 halaman
Tebal buku : 16 x 23 cm
Resensator : Rio Pamungkas
Harga : Rp 20.000,00
No. ISBN 979-730-928-2
“ Tidak ada sejarah yang lengkap” terang sang
penulis Dedi Supriyadi, M.Ag. dalam bukunya yang berjudul SEJARAH PERADABAN
ISLAM. sang penulis mengatakan demikian agaknya bukan tanpa sebab karena memang
kenyataannya kita hanya dapat mengalami suatu kejadian dari sebagian totalitas
kejadian itu. Maka dari itu tak salah jika kita sering mendengar istilah sejarah berulang dan kita perlu belajar sejarah. Dua istilah
terbutlah yang menjadi latar belakang penulis dalam mengungkap sejarah
peradaban Islam baik secara subjektif maupun objektif.
Pada bagian awal buku
ini pembaca akan diajak untuk memahami dan mengenal konsep sejarah, kebudayaan
dan peradaban terlebih dahulu, mulai dari sejarah berdasarkan artian
bahasa(etimologis) dan secara definisi makna(terminologis). Sejarah yang dalam
bahasa Arab disebut tarikh memiliki
berbagai macam definisi dan pemahaman yang beragam serta berbeda-beda dari para
Ahli sejarah, seperti halnya perbedaan pendapat yang terjadi antara seorang
sejarawan Gottschalk
yang berpndapat bahwa sejarah tidak lebih dari sebuah rekaman peristiwa
masa lampau manusia dengan segala sisinya,
dengan Ibn. Khaldun yang
berpandangan bahwa sejarah tidak hanya dipahami sebagai suatu rekaman peristiwa
masa lampau, tetapi juga penalaran kritis untuk menemukan kebenaran suatu
peristiwa pada masa lampau.
Masih banyak lagi perbedaan pemahaman atas pemaknaan sejarah di dalam buku ini
namun sedikit dapat ditarik kesimpulan bahwasannya buku ini mengartikan sejarah
adalah sebagai suatu peristiwa
pada masa lampau dengan unsur-unsur
penting di dalamnya seperti pelaku yaitu manusia, dan daya kritis dari peneliti
sejarah.
Berikutnya adalah apa
itu kebudayaan, dari beberapa pengertian yang disuguhkan maka penjelasan yang
dikutip dari buku The Wold Book
Encyclopedia-lah yang kiranya
paling rinci dan sistematik, dijelaskan bahwa kebudayaan adalah semua aktivitas
manusia yang nyata termasuk prestasi dalam berbagai bidang, yang berlangsung
dari suatu generasi manusia ke generasi berikutnya. Kebudayaan bermakna
berbagai kegiatan yang menggunakan bahasa, menikah, membesarkan anak-anak,
mencari nafkah, menjalankan pemerintah, berjuang dalam perang, dan ikut serta
dalam berbagai kegiatan keagamaan. Ada juga yang mengatakan Kebudayaan adalah
pandangan hidup sebuah masyarakat, kemudian yang lain juga mengatakan kebudayaan
adalah serangkaian cara hidup pada sekelompok masyarakat tertentu. Sekarang
tergantung bagaimana cara kita untuk memaknai apa itu sebuah kebudayaan, terlepas
dari itu sekiranya setelah kita membaca beberapa pengertian kebudayaan dari
buku ini sedikit bisa membandingkannya dengan kehidupan kita di masa sekarang
ini, sudahkah cukup berbudaya ataukah belum, tentunya yang dimaksud dalam hal
ini adalah sebuah kebudayaan islam yang baik dan benar.
Kebudayaan dan
peradaban mempunyai makna berbeda namun saling berkaitan satu sama lain, dari
sudut pandang ilmu Antropologi yang sudah berkembang sekarang, penulis dalam
buku ini membedakan pengertian antara kebudayaan dan peradaban. Kebudayaan
lebih banyak direfleksikan dalam seni, sastra, religi(agama), dan moral, sedang
peradaban terefleksikan kedalam politik, ekonomi, dan teknologi. Ada banyak
ahli sejarah yang sebelumnya mencoba membedakan dengan jelas antara kebudayaan
dan peradaban seperti misalnya Koentjaraningrat yang membagi kebudayaan kedalam
tiga wujud yaitu (1) wujud ideal, (2) wujud kelakuan, dan (3) wujud benda, dari
ketiga wujud tersebut disimpulkan bahwa kebudayaan mencangkup juga peradaban,
tetapi tidak sebaliknya. Kemudian ada juga H.A.R. Gibb didalam bukunya yang
berjudul Whither Islam menyatakan
bahwa Islam sesungguhnya lebih dari
sekedar sebuah agama, ia adalah suatu peradaban yang sempurna. Namun
dari berbagai macam pengertian yang dihadirkan oleh para ahli sejarah,
tampaknya masih belum ditemukan sebuah perbedaan yang jelas dalam memaknai arti
kebudayaan maupun peradaban, akan tetapi didalam buku ini penulis mencoba
memberi sedikit gambaran ringkas dari pendapat Oswald Speengler yang dikutip
samuel P. Huntington, bahwa kebudayaan adalah untuk menunjuk upaya-upaya
manusia yang masih terus berlanjut(proses), sedangkan peradaban untuk
menunjukkan titik akhir dari kegiatan mereka dimasa itu(hasil).
Setelah mengetahui
konsep-konsep dasar dalam mempelajari dan memahami sebuah sejarah pembaca akan
mulai diajak memasuki peristiwa-peristiwa yang ada dalam sejarah peradaban
islam mulai dari Islam periode klasik, periode pertengahan hingga periode
modern sekarang ini. Dari kisah dan peristiwa yang ada maka dapat dilihat bagai
mana grafik naik turunnya peradaban Islam pada masa itu, seperti peradaban
Islam pada masa Arab Pra-Islam, islam pada masa Nabi Muhammad SAW, berkembangnya
Islam hingga menjadi negara besar pada masa Dinasti Bani Umayah, berkembang
pesatnya ilmu pengetahuan pada masa Dinasti Abbasiyah, islam pada masa lima
khalifah besar dan khalifah-khalifah islam setelah itu hingga pada khalifah
terakhir yaitu pada masa Abdul
Majid II tahun1922-1924 M
.
Islam dibawa dan
disebarkan oleh salah seorang keturunan Quraisy, suku yang terkuat dan
berpengaruh di Arab bernama Muhammad bin Abdullah. Sejak muda Muhammad sudah
memiliki gelar al-amin yaitu orang
yang tepercaya. Yatim piatu sejak berumur 6 tahun Muhammad tinggal beersama
sanak saudaranya, mula-mula dengan kakeknya Abdul Muthalib, ia hidup bersama kakeknya
kurang lebih 2 tahun karena Abdul Muthalib meninggal dalam keadaan yang memang
sudah sangat renta, berikutnya ia diasuh oleh pamannya Abu Thalib. Muhammad
menjadi seorang Nabi kira-kira pada saat dirinya berumur 40 tahun. Ketika
berumur 25 tahun Nabi Muhammad menikah dengan seorang saudagar wanita kaya raya
yang sudah lama menjanda bernama Khadijah. Khadijah adalah seorang istri yang
sangat disayanginya segaligus wanita pertama yang masuk Islam dan membantu Nabi
Muhammad dalam menyebarkan Islam hingga akhir hayatnya. Islam muncul dan
berkembang di sebuah masyarakat yang bisa dikatakan sangatlah rusak atau sering
dinamakan sebagai zaman jahiliyah yaitu di kawasan Arab Mekah dimana mayoritas
dari masyarakat adalah penyembah berhala. Sungguh bukan perkara yang mudah bagi
seorang Muhammad yang mengemban misi risalah langit untuk mengubah keadaan yang
sedimikian rupa. Sejak didapatnya petunjuk dari Allah melalui malaikat jibril
tepatnya pada saat Nabi merenungi nasib kaumnya di dalam keheningan Gua Hira, Maka
sejak itulah awal sejarah penyebaran dan perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam
menegakkan ajaran Islam dimulai.
Kemunduran Islam
terjadi mulai pada 1250-1500 M. Pada masa ini penyebab terbesar mundurnya era
kejayaan Islam ialah karena serangan dari Jengis Khan dan keturun-keturunanannya
yang datang dari Mongolia. Penyebab yang lain kemunduran Islam ialah pecahnya
Islam menjadi kerajaan-kerajaan kecil, tidak adanya lagi khalifah yang diakui
sebagai lambang persatuan umat Islam, serangan dari raja-raja kristen, terbaginya
Islam kedalam dua golongan besar yaitu kaum Sunni dan kaum Syi’ah, adanya
pengaruh tarikat-tarikat dan berkurangnya perhatian pada ilmu-ilmu pengetahuan.
Islam mulai beranjak
bangkit kembali semenjak munculnya tiga kerajaan besar yaitu kerajaan Ustmani
di Turki, Kerajaan Syafawi di Persia dan Kerajaan mughal di India. Akan tetapi
kemajuan Islam pada periode kedua ini tampaknya cenderung pada aspek politik
saja, perkembangan Islam di masa ini sangat kurang perhatiannya pada ilmu
pengetahuan, berbeda dengan kemajuan Islam pada gelombang pertama yang merata
pada semua aspek kehidupan. Diceritakan pula dalam di buku ini, bersamaan pada
masa dimana Islam mencoba untuk bangkit kembali, bangsa Barat yaitu kawasan
Eropa juga mulai bangkit terutama setelah terbukanya jalan ke pusat rempah-rempah
dan bahan-bahan mentah di timur jauh, melalui Afrika selatan dan dijumpainya
Amerika oleh Colombus pada tahun 1492 M akantetapi dibandingkan dengan kekuatan
bangsa barat pada waktu itu, kekuatan islam masih lemah.
Islam periode modern
terjadi di Turki setelah perang Dunia 1 yakni dibawah pimpinan mustafa Kemal
dalam usahanya merombak sistim pemerintahan negara yang terpengaruhi oleh
kekuasaan asing, kemudian pergolakan Mesir untuk melepaskan diri dari jajahan
Inggris, Asia barat, Iran dengan tokoh terkenalnya Khomaeni, anak benua India
khususnya pada wilayah India utara dan provinsi perbatasan barat laut India
yang sekarang menjadi negara bagian pakistan, berikutnya adalah Eropa dengan
minoritas muslimnya dngan semangat umat yang tinggi meski dengan berbagai macam
tantangan juga peluang di negara yang mayoritas non-Muslim, dan yang terakhir
dijelaskan dalam buku ini adalah perkembangan Islam di Amerika, namun proses
masuknya Islam di Amerika sendiri masih bersifat spekulatif karena tidak ada
teori yang tegas menerangkan tentang kronologis datangnya Islam ke Amerika.
Bagaimana mungkin
sebuah peradaban besar yang mashur dan sangat berjaya dimasanya bisa hilang begitu
saja dari sejarah tanpa meninggalkan pengaruh pada masa-masa sesudahnya,
sesuatu hal yang hampir tidak mungkin
terjadi. Besar kecilnya pengaruh sebuah peradapan pada era atau masa sesudahnya
ditentukan dari tinggi rendahnya nilai kebudayaan yang terdapat dimasa itu.
Semakin tinggi nilai kebudayaan yang dibangun pada suatu peradaban maka semakin
tajam dan jelas pula sejarah yang digoreskannya. Bukan hanya dari segi
kebudayaan, semangat dan kemauan masyarakat pada suatu masa peradaban tertentu
dalam menyebar luaskan wilayah maupun pengaruhnya pada dunia juga akan semakin
memberi bekas yang nyata pada masa atau era selanjutnya ketika peradaban
tersebut sudah berakhir atau tergantikan. Demikian halnya dengan sejarah
peradaban Islam, Islam tidak serta merta hadir tanpa suatu rangkaian peristiwa,
akan tetapi peristiwa ini bukanlah sebuah cerita atau pun sekedar dongeng
sebelum tidur, Islam bisa ada hingga saat ini dari awal sebuah titik perjalanan
yang sangat lampau yaitu pada zaman Nabi Muhammad SAW seperti yang sudah
dijelaskan di atas memiliki banyak momen dan kejadian penting yang harus
dipelajari. Ada hal yang menyebabkan dan melatarbelakangi Islam sehingga begitu
dikenal dan dianut sebagai salah satu Agama terbesar di Dunia. Lantas apa
gerangan yang melatar belakangi Islam berkembang begitu pesat samapi pada era
modern sekarang ini ?, tentu pembaca banyak sedikit sudah mulai paham setelah
selesai membaca buku kecil namun memiliki keruntutan dalam penyampaiannya.
Buku ini seperti yang
sudah dijelaskan di awal oleh penulis yakni “ Tidak ada sejarah yang lengkap”,
menyajikan sejarah-sejarah islam dari awal hingga akhir dengan penuh
kehati-hatian dan atas pertimbangan dari berbagaimacam metodelogi pendekatan
serta referensi-referensi terpercaya. maka dirasa sudah saatnya kita sebagai
manusia yang tinggal di era modern, pada peradaban terbaru saat ini untuk
mengetahui semua kebenaran dari sebuah sejarah yang ada, tidak hanya mendengar
desas-desus suatu peristiwa dan kemudian langsung mempercayainya, namun seperti
apa yang sudah dilakukan penulis, paling tidak kita bisa mengambil hikmah serta
kritis dalam menghadapi kenyataan yang ada khususnya bagi kita umat Islam itu
sendiri.
(Rio Pamungkas)
0 komentar:
Posting Komentar